Bertani Kangkung Dengan Metode Bioteknologi NT.45
pincuranbonjo 1 tahun ago 0Bertani Kangkung Dengan Metode Bioteknologi NT.45
I. Pendahuluan
Sayur merupakan kebutuhan pokok dalam memenuhi bentuk kelengkapan gizi makanan sehari-hari kita agar terpenuhinya serat yang dibutuhkan tubuh kita karenadalam sisi lain berguna untuk kelancaran proses pencernaan dan didalam sayur terdapat zat krolopil atau zat hijau daun yang dibutuhkan tubuh yang susah didapat dari buah-buahan yang masak.
Sayur Kangkung merupakan salah satu jenis sayur yang mudah didapatkan dipasar-pasar tradisional dengan harga yang cukup terjangkau oleh masyrakat banyak, dan sayur ini sangat kaya akan zat besi yang dibutuhkn oleh tubuh manusia serta rasanya cukup bersahabat dengan lidah Indonesia sehingga sangat banyak diminati oleh masyarakat.
Berbudidaya sayur Kangkung tidak terlalu susah karena tanah maupun cuaca di daerah kita sangat sesuai dengan kebutuhan hidupnya sehingga banyak masyarakat petani yang melakukannya tetapi di kota Padang kebanyakan yang ditanam jenis Kangkung yang tumbuh ditempat daerah basah seperti disawah dan panennya dipotong setiap saat dan jenis ini disebut dengan jenis Kangkung Potong.
Varietas kangkung yang tersedia
No | Jenis kangkung | Tanda-tanda | Umur (hari) | Produksi (ton/ha) |
1 | Grand | Daun lonjong & lebar |
25-30 | 20-25 |
2 | Bangkoj LP-1 | Daun lonjong & lebar | 25-30 | |
3 | Kangkung Bisi | Daun lonjong & lebar dan lancip | 20-25 | |
4 | Serimpi | Daun bambu & Tangkai panjang | 25-27 |
Yang akan kita kembangkan sekarang adalah jenis Kangkung Cabut seperti table diatas dan ini biasanya petani menyebut dengan Kangkung Darat karena dapat dianam didataran tampa air asal penyiraman tetap dilakukan dan cara panennya sesuai usia panen lansung dicabut saja dengan akar-akarnya.
II. Pengolahan Lahan Pertanian
Pengolahan lahan pertanian kita sesuaikan dengan kondisi lahan yang akan kita pakai dan pada kesempatan ini kita akan melakukan pertanian Budidaya Kangkung Cabut didaerah Pasir Jambak Kota Padang.
Kondisi lahan pertanian terletak dipinggir sungan dan daeranya berpasir sangat dekat dengan laut sehingga sangat terasa sekali angin laut setiap saat serta panas matahari pada siang harinya, dan kondisi lahan saat ini telah pernah ditebangi pohon yang besar-besar tetapi ditinggalkan begitu saja sekian lamanya sehingga telah tumbuh kembali semak belukar.
Pertama-tama akan dilakukan penebangan semak belukar dan pohon kecil yang masih ada akan dibiarkan tumbuh agar kelak dapat berguna juga bagi keperluan petani disitu.
Langkah kedua akan dikumpulkan semua yang telah ditebang beberapa hari yang lalu dan ditumpuk untuk dicincang agar dapat digunakan menjadi pupuk organic nantinya.
Langkah selanjtnya jika telah dikumpulkan semak yang telah ditebang dilakukan pembajakan dengan mesin atau dengan sapi agar tanah yang baru digarap dapat bercampur unsure organic yang biasanya terletak dibahagian atas dan sekaligus menggemburkan tanah yang telah menjadi padat Karena tidak diolah bertahun-tahun untuk pertanian.
Setelah tanah dibajak secara kasar ditebarkan pupuk POML secara merata dengan jumlah sebanyak 1000 kg untuk setiap hektarnya dan lansung juga disemprot anti hama NT.45.E. yang telah diformula sesuai dengan standar pembuatan anti hama organik standar Bioteknologi NT.45. secara merata dan kondisi ini dibiarkan selama dua hari dua malam. Jika hari tidak hujan maka dilakukan penyiraman agar bakteri dan POML dapat menyerap kedalam tanah secara sempurna.
Setelah proses reklamasi seperti diatas berjalan selama dua hari maka dilakukan pembuatan galangan atau gundukan tanah tempat penanaman yang dibuat sejajar kiblat sembahyang, dan prilaku ini sesuai dengan pergeseran dan peredaran matahari artinya akan sempurna tanaman mendapatkan sinar matahari jika diletakan sejajar kiblat. Panjang galangan atau lebarnya tergantung kepada petani saja asal tidak menyulitkan dalam memanennya dan usahakan tanah galangan agar benar-benar halus dan merata.
Jika galangan telah selesai maka taburkan kembali pupuk POML sebanyak 1000 kg untuk setiap hektarnya dan setelah itu semprot kembali dengan antihama organik bioteknologi NT.45.E. sesuai dengan standar yang telah ada.Setelah merata semua formula aduklah dengan cangkul secara merata agar tercampur permukaan tanah bahagian atas dari galangan dengan pupuk maupun anti hamanya dan kondisi ini dibiarkan selama satu malam saja.
III. Penanaman Bibit Kangkung
Penyemaian bibit kangkung telah dapat dilakukan pada keesokan harinya tetapi sebelum disemai agar cepat tumbuh dan hama yang tersangkut pada bibit dapat dinetralisir redamlah bibit dengan formula NT.45.E. selama lebih kurang 4 jam saja sebelum disemaikan untuk memastikan kondidisi bibit cukup bagus. Sebaiknya setelah bibbit ditaburkan kelahan tutuplah sedikit dengan tanah agar tidak diterbangkan angina tau terganggu oleh hama dan fartor cuaca yang tidak diinginkan.
IV. Pemeliharaan Tanaman Kangkung
Setelah bibit disemaikan maka harus dipelihara dengan baik agar panen dapat berhasil sesuai dengan yang diinginkan untuk itu perlu diperhatikan hal-hal yang menggagalkan panen seperti hama yang menyerang tanaman , ulat pemakan daun,firus yang menyerang tanaman yang ditularkan oleh inang perantaranya dan biasanya berasal dari jenis inseptik sehingga tanaman sayur kita menjadi kuning daunnya dan serta terganggu kesuburannya.
Kesegaran pertumbuhan juga akanmenentukan kwalitas panen jika hari selalu panas tampa hujan maka dilakukan penyemprotan dengan air pada sore harinya agar tanaman tetap terjaga kwalitas airnya karena tampa air yang cukup zat makanan tidak akan dapat diserap oleh akar tanaman.
Air yang berkelebihan serta tergenang akan mengakibatkan tanah cepat menjadi asam dan pertumbuhan tanaman akan terganggu dan biasanya cepat menjadi busuk untuk itu saluran harus terjaga dengan baik dan untuk itu perencanaan galangan tempat tumbuh tanaman harus dibuat tingginya sesuai dengan keadaan lingkunan sehingga sewaktu hari hujan terus menerus banjir tidak menggenangi tanaman terlalu lama.
Penanggulangi hama yang tidak dapat diatasi denga n seri atau formula NT.45.E. dapat fditingkatkan dengan Asap Cair yang dibuat dengan tempurung kelapa agar tanaman tidak diserang oleh ulat pemakan daun dan batang kangkung dan ada perilaku yang dapat menjauhi tanaman dari kupu-kupu yang akan bertelur didalam lading kangkung kita yaitu dengan sering membakar bekas siangan gulma yang setengah basah dimana asapnya akan menjadi tebal dan terbang kemana-mana sehingga kupu-kupu akan pergi menjauhi tanaman kita.
V. Hama dan Penyakit utama
Ulat grayak
Ulat ini sebenarnya adalah telur dari kupu-kupu yang baru menetas dan sebelum menjadi kupu-kupu akanUlat ini sebenarnya adalah telur dari kupu-kupu yang baru menetas dan sebelum menjadi kupu-kupu akan menetas berupa ulat yang sangat rakus dengan daun segar dan dalam beberapa hari saja akan menghabiskan satu batang sayuran yang telah tumbuh setinggi 30 cm dan kalau dibiarkan akan dapat membuat gagal panen.
Cara mengatasi ulat ini secara alamiah dapat diatasi sesuai dengan prilakunya yaitu induk kupu-kupu yang akan mendatangi kawasan perladangan diwaktu sore hari menjelang magrib, kemudian akan menetas diatas tanah setelah itu telur akan menetas setelah tiga hari berikutnya dan anak ulat akan naik kepermukaan tanah untuk melanjutkan kehidupannya dengan mengkonsumsi daun atau pucuk sayur.
Pada besok harinya ulat akan cepat sekali bertumbuh sehingga semua daun dapat dilalapnya dengan sempurna bahkan batang sayur kangkung akan menjadi santapannya sehingga akan menjadi pertumbuhan baru lagi pada sayur kangkung.
Pencegahan pada kawasan secara menyeluruh adalah biasakan membakar sampah setengah kering pada sore hari sehngga asap menebar kemana-mana dan biasanya inseptik tidak akan menyenangi asap sehingga dia akan berpindah tempat sebelaum kekawasan yang kita miliki.
Seandainya telah ada kelihatan gejala ulat ini masuk kedalam ladang kita akan cepat semprot dengan asap cair seperti yang telah disediakan dan asap cair ini akan dapat mengatasi dengan cepat karena insepti tidak akan mampu memakan daun yang telah disemprot dengan asap cair , tetapi asap cair tidak boleh disemprotkan secara rutin karena asap cair ini akan dapat membasmi atau membunuh bakteri tanah yang mengolah organik atau yang memisahkan atam P dari senyawa organik tanah.
Sanitasi diperbaiki
Memasang perangkap kupu-kupu (lem Cherry glue)
Semprot pestisida (Matador 25 EC, Curcuron 500 EC dan Buldok 25 EC) sesuai dosis
Jika tidak bisa diatasi lagi dari pada gagal panen lakukanlah pekerjaan yang membuat fatal paskah panen agar rasa jera petani tidak terjadi.
Ulat dan InseptikPemakan Daun
Banyak jenis inseptik yang hidupnya memang sangat tergantung kepada daun tanaman seperti belalang dengan bermacam jenis pula dan ulat daun yang tinggal dan kehidupannya sangat tergantung kepada daun tanaman.
Untuk mengatasi hal tersebut diatas sayuran yang sangat pendek usianya sampai panen sangat rawan dengan ulat pemakan daun harus disemprot secara rutin sehingga ulat tidak sempat untuk melakukan pemanennan lebih awal, dan sangat rawan sekali setelah panas datanglah hujan atau sekarang panas terik dan besoknya hujan atau sebaliknya karena cuaca seperti itu akan memacu kelahiran inseptik yang sangat banyak.Jadi semprotlah tanaman setiap setelah hujan dengan anti hama organik yang telah disediakan secara teratur.
Sanitasi diperbaiki
Semprot pestisida (March 50 EC, Proclaim 5 EC, Decis 2,5 EC, Buldok 25 EC) sesuai dosis
Jika tidak bisa diatasi lagi dari pada gagal panen lakukanlah pekerjaan yang membuat fatal paskah panen agar rasa jera petani tidak terjadi.
Daun Busuk atau Kuning
Sanitasi diperbaiki
Jarakkan penanaman
Semprot dengan pertisida Bion M 1/48 WP, Topsin M 70 WP dan Kocide 60 WDG susuai dosis
Hindarilah pemakaian racun didalam bertani karena akan membuat hewan inseptik akan menjadi imun dan pertumbuhannya setelah itu akan lebih dahsat dan perkembangan racun juga akan lebih lambat dari hewan itu sendiri.
Pemakaian pupuk kimia an Organik akan mengakibatkan kwalitas tanaman menjadi rendak serta akan mudah menjadi busuk serta juga akan menurunkan kesehatan kita memakan sayuran sementara tujuan memakan sayur untuk meningkatkan kwalitas kesehatan hidup kiata jadi sangat kontropesial sekali prinsip bertaninya.
VI. Pengolahan Paskah Panen
Pengolahan paskan panen akan menentukan juga kwalitas panen sayur yang ditanam dan menyangkut juga lama bertahannya sayur menjadi bbusuk dan menjadi cepat layu sehingga harga penjualan akan menjadi rendah untuk itu paskah panen harus direncanakan sedemikian nrupa sesuai denga umur rencana.
Agar tanaman sayur yang telah dicabut tidak cepat layu harus dicelupkan kepada formula NT.45.E. yang sebelumnya telah disediakan dalam drum plastik kemudian ditirikan kembali agar cairan yang telah dibuat tidak mubazir terbuang keatas tanah, tapi sebelunya tentu kangkung ini telah dicuci atau disiram dengan air bersih agar tanah yang terbawa tidak ikut dalam kemasannya nanti sehingga terlihat higenes dan ini sangat perlu dalam sistim pemasaran.
Kangkung yang btelah dipanen jangan digulung sampai padat dengan plastic atau terpal sehingga akan mengakibatkan kangkung menjadi panas dan mudah layu seperti dijual oleh masyarakat biasanya, kalau dapat masukan saja kedalam keranjang yang telah tersedia dengan mengikat seadanya saja sehingga batangnya tidak remuk.
VII. Pendistribusian dan Pemasaran
Panen kangkung yang telah dilakukan sedemikian rupa sebaiknya jangan dijual pada satu pasar saja sebaiknya didistribusikn dalam jumlah tertentu pada beberapa pasar agar harganya tidak anjlok atau menjadi rendah karena terlalu banyaknya sayur kangkung disuatu pasar.
Penjualan sayur telah dapat dilakukan pada dini hari sekitar jam 3.00 pagi sehingga sore kita telah mulai memanen dan malamnya telah dapat dibawa kesar dan para pedagang eceran juga biasanya telah berada dipusat-pusat pasar atau diterminal angkutan kota mulai berhenti.
Atau buatlah tempat kusus yang tetap setiap saat dipasar sehingga orang pedagang eceran akan dapat selalu mengenali sayur yang dibutuhkannya sehingga kita akan mudah juga mengenali permintaan pasar seanjutnya setiap hari serta jenis sayur yang dibutuhkan masyarakat.
Mengenai tempat penumpukan barang sayuran yang dilakukan didekat pasar tidak harus permanen dapat juga dibuat dari tenda yang dapat bongkat pasang dan mobile karena akan memudahkan kita serta juga beban produksi menjadi kos produksi sayur yang menentukan harga penjualan atau tingkat persaingan pasar.
VIII. Jangka Waktu Pekerjaan
Jadwal Kegiatan : Pengolahan Kanggung skala 1 ha
NO | Jenis Kegiatan | Minggu ke – | |||||||
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | ||
1 | Penyiapan lahan penanaman | xxx | xxx | xxx | |||||
2 | Aplikasi MOL | Xxx | |||||||
3 | Penebaran benih | xxx | |||||||
4 | Penjarangan tanaman | xxx | |||||||
5 | Penyiangan rumput dan penggemburan | xxx | |||||||
6 | Aplikasi MOL II | xxx | |||||||
7 | Pemupukan susulan | xxx | |||||||
8 | Penyiraman jika kemarau | xxx | xxx | xxx | xxx | ||||
9 | Penyemprotan pestisida | xxx | xxx | ||||||
10 | Panen dan Pasca panen | xxx |