Mengenal, Menyiasati Virus Gemini (Keriting) Pada Cabe

0
A.    KENALI VIRUS GEMINI (KARITING)
Pengetahuan dasar tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan penyakit virus karitiang dapat dijadikan titik awal dalam mengupayakan pengendaliannya. Adapun cara beberapa pengetahuan dasar tersebut adalah :
1.    Masa Inkubasi
Masa inkubasi virus karitiang adalah 25 hari, artinya semenjak tanaman dihinggapi virus, dibutuhkan waktu 25 hari sampai tanaman tersebut memperlihatkan gejala bahwa tanaman tersebut terserang penyakit virus karitiang

2.    Gejala Penyakit Kariting
Gejala penyakit kariting pada cabe adalah, daun mengeriting, terlihat belang-belang kuning pada helaian daun, pertumbuhan tanaman terhenti, tanaman yang terserang biasanya tidak mampu menghasilkan buah, kalaupun ada buah bentuknya tidak normal, melintir dan kecil-kecil mirip cabe rawit/ lado jintan> Gejala serangan dapat ditemui mulai dari kecambah sampai tanaman tua.

Dari hasil penelitian para ahli ada beberapa macam virus yang menyerang tanaman cabe diantaranya : Tobacco Mozaic Virus (TMV), Curly Top Virus (CTV), Cucumber Mosaic Virus (CMV), Tomato Ring Spoot Virus (TRSV) dan sampai saat ini belum ada formula yang mampu untuk memberantas virus-virus tersebut pada tanaman cabe
3.    Cara Penularan dan Vektor atau Pembawanya
Cara penularannya dari satu tanaman ke tanaman lain melalui vector/ pembawa, tanpa vektor penular penyakit tidak dapat berpindah ke tanaman lain, makanya sering dijumpai dua batang atau lebih tanaman yang tumbuh dalam satu lobang dimana satu batang tanaman terserang virus sedangkan yang lainnya tidak, artinya walaupun tumbuh secara sangat berdekatan kalau tidak ada vektor yang menularkannya maka virus tidak akan berpindah  dengan sendirinya.
Pada tanaman cabe beberapa vektor penular/ pembawa adalah kutu trips, tungau, kutu persik, serta beberapa jenis nematoda lainnya. Ada dugaan bahwa penyakit ini terbawa dari benih yang telah teringkubasi virus, disamping itu penularan bisa juga melalui tangan manusia atau alat-alat pertanian yang digunakan. Pada prinsipnya penularan penyakit melalui pelukaan pada bagian tubuh tanaman.
Walaupun sampai saat ini belum ada formula/ obat yang mampu membasmi virus tersebut namun dengan memahami prilaku dan cara penularannya maka untuk menyiasatinya dapat dilakukan dengan mencermati beberapa poin berikut :

Baca Juga :

B.    MENYIASATI VIRUS GEMINI/ KARITING

1.    Pastikan benih yang ditanam tidak berasal dari tanaman yang terinkubasi virus.
Sering kita terkecoh ketika melakukan seleksi pohon induk untuk memperoleh biji sebagai calon benih. Kita telah berusahan untuk melakukan pemilihan pohon induk sesuai kriteria yang telah ditentukan. Tetapi kita tidak tahu bahwa ada pohon induk yang dipilih kelihatannya berpenampilan bagus, sehat, kuat, berbuah lebat, ternyata telah dihinggapi virus, namun karena masih dalam inkubasi maka belum memperlihatkan tanda-tanda. Kalau biji yang berasal dari pohon induk tertular virus tersebut disemai maka besar kemungkinan virusnya akan terbawa kepada kehidupan tanaman berikutnya/ anaknya.
Agar hal tersebut tidak terjadi maka lakukan langkah-langkah sebagai berikut :
  • Beri nomor label pada tiap tanaman yang akan dijadikan pohon induk
  • Pisahkan biji yang berasal dari satu pohon dengan pohon induk yang lainnya, kemudian untuk mengetahui asal biji, beri label pada wadah/ tempat menyimpan masing-masing sesuai dengan pohon induk asalnya.
  • Sebelum dilakukan penjemuran, biji dibilas dengan sabun deterjen sampai hilang lendirnya, kemudian dicuci dengan air bersih, tujuannya untuk membunuh virus kalau ada yang menempel pada biji, sebagai mana diketahui bahwa virus akan lumpuh oleh larutan sabun deterjen karena mengandung basa kuat.
  • Setelah lebih dari 25 hari semenjak pengambilan buah terakhir untuk dijadikan calon benih, lakukanlah pengamatan secara seksama terhadap masing-masing pohon induk> Bagi ohon induk yang memperlihatkan tanda-tanda terserang virus, maka catatlah nomor labelnya pada kantong/ wadah bijinya maka biji yang berasal dari pohon tersebut jangan digunakan untuk benih.

2.    Semaikan benih pada polybag.

Sebagaimana diketahui bahwa penularan virus gemini/ kariting dapat terjadi akibat kontak langsung dengan tangan manusia yang sebelumnya telah memegang tanaman yang sakit. Untuk menghindarinya hal tersebut maka semaian dalam polybag dapat dijadikan solusinya. Karena ketika menanam bibit polybag kontak langsung dengan bagian tubuh tanaman dapat dikurangi dibandingkan dengan cara konvensional. Mengenai teknis persemaian dalam polibag adalah sebagai berikut :
  • Semailah benih pada polybag ukuran 8 x 11 cm yang telah diisi campuran tanah  dan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 dan tambahkan 1,5 sendok makan bubuk racun tanah tiap 10 liter media tersebut, setelah polibag diisi media semai, lalu disusun berjejer diatas bedengan
  • Semailah 3 – 5 biji tiap polybag, tujuan disemai banyak adalah kalau ada diantara tanaman yang memperlihatkan tanda-tanda terserang virus maka tanaman tersebut harus segera diangkat dibakar atau dibuang jauh dari kebun
  • Pembuangan terhadap tanaman yang sakit ini dilakukan sesegera mungkin untuk menghindari penularan ke tanaman lain oleh vektor penular. Seandainya tanaman yang ada disatu polibag hanya satu batang saja dan kalau yang satu itu terpaksa dibuang maka polybag akan kosong sementara untuk disisip dengan tanaman lain tentu pertumbuhannya akan tertinggal apalagi eradikasi terpaksa dilakukan setelah berumur 45 hari setelah tanam.
  • Setelah melewati umur 45 hari di lapangan maka tanaman yang dipelihara hanya 1- 2 batang yang paling baik saja per lobang, sementara yang lain dibuang

3.    Dilakukan penyemprotan, Pagar dan pengasapan secara berkala

Sebagaimana diketahui bahwa virus gemini (kariting tidak akan berpindah dari satu tanaman ke tanaman lain bila tidak ada vektor penularnya, oleh sebab itu salah satu upaya yang harus dilakukan untuk menghindari daris erangan virus tersebut adalah dengan menghindari tanaman dari segala vektor penularnya dengan cara :
  • Lakukan penyemprotan dengan pestisida dengan prinsip empat tepat yakni tepat jenis, tepat dosis, tepat waktu dan tepat cara.
  • Buat pagar dengan tinggi minimal 1 m di sekeliling areal menggunakan plastik yang dilumuri dengan oli bekas, dengan adanya pagar ini dapat mengantisipasi masuknya vektor pembawa virus
  • Lakukan pengasapan tiap pagi dan sore hari, biasanya serangga akan berkeliaran pada pagi dan sore hari terutama ketika hari cerah, ketika itu dibuat unggun dari rumput atau ranting kering untuk menghasilkan asap dibeberapa tempat di sekeliling kebun, dengan menabuskan sedikit serbuk belerang ke dalam api unggun akan menghasilkan asap yang baunya dapat mengusir serangga

4.    Lakukan buang tunas secara secara cermat

Tunas disini adalah tunas yang muncul dicabang primer/ utama atau di cabang ketapel. Walaupun buang tunas ini perlu dilakukan namun bila dilakukan dengan cara-cara yang tidak cermat malah dapat menjadi penyebab menularnya virus dari satu batang ke batang yang lain. Oleh sebab itu dilakukan pembuangan tunas sebagai berikut :
  • Buanglah tunas ketika tunas liar masih muda karena tunas muda ini tidak alot untuk dipatahkan
  • Jangan gunakan alat pembuang seperti pisau atau gunting, karena dapat menularkan virus melalui pelukaan yang terjadi
  • Pegang hanya bagian agak ke ujung dan tunas dengan jari telunjuk dan jempol kemudian ditarik kebawah sedemikian rupa hingga tunas terlepas dari batang
  • Yakini bahwa ketika melakukan pembuangan jari tidak bersentuhan dengan luka bekas pembuangan
Sumber : Tabloit

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mulai Chat
💬 Need help?
WA Pincuranbonjo
Hallo Sobat, apa yg bisa kami bantu?